![]() |
mar'tussholichah |
Orang Jawa menyebut 'wanita' untuk mengungkapkan penghargaan mereka kepada istri (atau calon istri) salehah. Wanita adalah orang yang 'wani ditata' atau berani diatur oleh orang lain (suaminya). Akan tetapi tidak seorangpun yang rela ditata oleh orang lain selain mereka yang memiliki sifat rendah hati, pasrah dan taat. Oleh karena itu, siapa saja dari kalangan perempuan yang memiliki sifat tersebut dan jauh dari sifat pengatur dan pembangkang, maka dia layak disebut 'wanita'. Dan apabila ketaatan wanita tersebut ada dalam batasan2 syariat agama, maka sebutan yang paling baik baginya adalah wanita salehah. Dengan cara fikir seperti ini, kita akan dapat memahami bahwa wanita salehah tidak ada kaitannya dengan madzhab, fikrah atau harakah tertentu. Dan dengan batasan seperti ini pula, kita akan mengetahui bahwa wanita salehah adalah istri yang rendah hati, pasrah dan taat kepada suaminya, setara dengan ketaatan suaminya kepada Allah dan rasul-Nya, tidak peduli dari madzhab, fikrah atau harakah apapun suaminya berasal.
Wallohu a'lam
0 komentar:
إرسال تعليق