بسم الله الرحمن الرحيم
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ
الْحَكِيمِ (1) هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ
يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ
وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (2)
وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ (3) ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ
ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ (4

Semua makhluk yang ada di dunia ini membaca tasbih kepada Allah Swt.
Mereka mensucikan Allah dari perkara yang tidak pantas bagi-Nya.
Pambacaan tasbih dari makhluk tadi, adakalanya yang diketahui manusia,
dan ada yang hanya diketahui oleh Allah. Semuanya yang membaca tasbih
tadi mempunyai manfaat, baik yang sudah diketahui atau yang belum
diketahui manusia.
Kadang ada sesuatu kalau dilihat secara zahirnya itu merupakan perkara
yang jelek. Akan tetapi, pada hakikatnya dia mempunyai manfaat.
Misalnya, pencuri dan penipu. Dari keduanya ini akan menimbulkan suatu
manfaat. Yaitu, mengharuskan adanya polisi untuk menjaga keamanan dan
ketertiban dalam suatu negara.
Nabi Muhammad Saw adalah nabi yang ummi, tidak bisa membaca dan menulis
atau buta huruf. Ummi dalam istilah Jawa bisa dikatakan "aduh embok."
Namun, di balik ke-ummi-an Rasulullah Saw ini mengandung suatu mukjizat
dan manfaat yang agung.Yaitu, Al-Quran bukanlah buatan Nabi Muhammad
Saw. Di samping itu, meskipun Nabi Muhammad Saw adalah nabi yang ummi,
tetapi beliau dapat melihat Lauhul Mahfudz. Suatu anugrah yang tidak
dimiliki selain Nabi Muhammad Saw. Maka dari itu, kita tidak boleh
menghina ke-ummi-an Rasulullah Saw tadi.
Makkah yang merupakan kota kelahiran Rasulullah Saw itu juga disebut
ummi. Hal ini disebabkan kota Makkah mulai zaman dahulu sampai sekarang
selalu digunakan sebagai Ibu Kota umat Islam. Keistimewaan Makkah
sebagai Ummil Qura itu berbeda dengan ibu kota yang lainnya. Contoh
kecilnya adalah kerajaan Majapahit, tatkala kerajaannya sudah hancur,
ibu kotanya juga ikut hancur.
Meskipun Nabi Muhammad Saw merupakan nabi yang ummi, namun beliau itu
adalah keturunan orang-orang yang mulia, keturunan bangsawan. Dalam
istilah pewayangan orang yang bangsawan disebut keturunan bangsa Arya.
Beliau adalah keturunan Nabi Ibrahim As. Kesukuan Arya Rasulullah Saw
hanya diperoleh dari jalur Nabi Ibrahim saja. Sedangkan Sayyidah Hajar,
bukanlah keturunan bangsa Arya. Berbeda dengan Nabi Ishaq As. Beliau itu
keturunan bangsa Arya dari jalur ayah dan ibunya. Yaitu, Nabi Ibrahim
As dan Sayyidah Sarah.
Kehadiran Nabi Muhammad Saw itu diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh Bani
Hasyim, sebuah kabilah yang kaumnya cuma sedikit yang bisa membaca dan
menulis. Berbeda dengan Bani Abdi Syam, yang merupakan rival dari Bani
Hasyim. Mereka sudah maju dalam dunia membaca dan menulis.
Tatkala Bani Abdi Syam belum banyak yang masuk Islam, penulisan wahyu
Allah dilakukan sahabat hanya dengan ala kadarnya. Namun, tatkla Bani
Abdi Syam banyak yang masuk Islam, penulisan Al-Quran metodenya
bertambah maju. Sebab, ada salah satu keturunan Bani Abdi Syam yang ikut
menjadi katib Rasulullah Saw untuk menulis wahyu. Yaitu, Muawwiyah bin
Abi Sofyan.
Bani Abdi Syam, memanglah kabilah yang maju dalam dunia pendidikannya.
Khadijah saja berguru kepada kabilah Abdi Syam. Beliau berguru kepada
Waraqah bin Naufal. Dari gurunya ini, Khadijah menjadi sosok perempuan
yang alimah. Beliau mengetahui bahwa Nabi Muhammad Saw adalah Nabi yang
telah ditunggu-tunggu oleh semua manusia.
Sarang, 21 Mei 2012
Catatan : Artikel ini disarikan dari pengajian Syaikhina Maimoen Zubair
pada saat Ngaji Ahadan pada 13 Mei 2012 dengan kajian surat Jumu'ah ayat
1-4.
0 komentar:
إرسال تعليق